Minggu, 16 Maret 2014

Antara PILEG, PILPRES, dan PILKOPLO

Tidak ada hubungannya antara pemilu dan pilkoplo, tapi karena ini di request oleh mamang-mamang apotik ya apa boleh bulat. Pesta demokrasi rakyat Indonesia sebentar lagi, satu suara akan menentukan nasib Indonesia kedepan. Posisinya seperti orang yang nunggu jawaban dari gebetan, antara diterima atau ditelanjangi. Dan kebiasaan yang sering terjadi setelah pencoblosan adalah prosesi kepoisme siapa yang kita pilih.
"Manto, tadi kamu nyoblos caleg siapa?" Sapa Atut pada Sumanto
"Aku tadi golput, abisnya bingung..."
"Lho, kok bingung?"
"Aku tadi nyari nama kamu tapi ga ada"
"Iiiii, kamu soswit jiga tikotok"
Kemudian mereka hidup bahagia selamanya. Tamat
Banyak sekali fenomena yang sering terjadi pada masa-masa kampanye, dari mulai sumbangan dadakan sampai serangan magrib. Berikut beberapa fenomena yang sering terjadi pada masa kampanye :

1. Bagi-bagi Kalender Gratis
Ini sering kali terjadi pada awal tahun, dimana merupakan momen yang pas ketika masa pemilu berlangsung. Kadang gue aja dapet kalender lebih dari 10 buah dari beberapa orang caleg. Insting bisnis gue pun keluar, gue jual 1 buah kalender caleg seharga 10 ribu rupiah dan gue berharap jadi jutawan. Dan gue pun ditangkap KPK.

2. Kunjungan ke Tempat Ibadah
Biasanya hal ini terjadi dikalangan geng ibu-ibu pengajian. Cinderamata yang dikasih tentu saja yang berhubungan dengan peribadahan seperti kerudung, stiker do'a (plus foto caleg), atau keranda mayat. Dan biasanya ini yang lumayan berhasil membeli hati mereka.
"Hei, manto pilih nih ibu encus Caleg Partai Bedog dia abis ngasih gue kerudung lho" Bujuk Atut pada manto
Manto hanya tersenyum dan menjawab "Kalo saja dia ngasih gue kutang, gue pilih dia cyiiiin"
3. Sumbangan Dadakan
Sekarang di daerah gue lagi marak nih sumbangan beginian. Dalih mengatasnamakan BSM (Bantuan Siswa Molohok) dan berasal dari partai tertentu. Ini sesat banget, pasalnya banyak yang percaya kalo bantuan yang mereka terima dari partai tersebut. Padahal itu KEBANYAKAN DARI PEMERINTAH PUSAT. Jadi partai cuma numpang terkenal aja biar dapet nama. Nilai uang yang diterima pun lumayan besar dari 250 ribu sampai 1 juta. Tapi yang diterima siswa tidak 100 % segitu, tahu sendiri lah meskipun mengatasnamakan partai islam dan kadernya banyak dari kalangan ustad  kalo udah berhubungan dengan hal seperti ini langsung melek. Di SD gue aja yang harusnya nerima 500 ribu  cuma keterima 250 rb persiswa, hebat kan nyasar setengahnya. Itu belum seberapa, malah ada sumbangan ke pesantren yang dari pusatnya 50 juta cuma keterima 20 juta itu pun belum dikurangi biaya transportasi 3 juta. Keren kan? Itu kenyataannya.

4. Asal Jadi Caleg
Bukan hal aneh kalo sekarang banyak berseliweran caleg dengan wajah baru dan kurang berkompeten jadi seorang wakil rakyat. Bahkan pada pamflet yang dipasang gambarnya aneh-aneh.
Caleg Peternak Bantal

Setelah jadi anggota dewan bakal buka salon


Caleg Penyemangat Hayam

Nah, kalo pemilu di daerahmu gimana? Share di bawah ya :)

3 komentar:

About Us

DeepBlog

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




Recent

recentposts

Random

randomposts